Hinduseperti kepercayaan masyarakat tentang Sanggah Kamulan.Kepercayaan rakyat, atau yang sering disebut dengan "takhyul", adalah kepercayaan yang oleh orang berpendidikan Barat dianggap sederhana bahkan pander, tidak berdasarkan logika, sehingga secara ilmiah tidak dapat dipertanggung jawabkan (Dananjaya, 1984: 153). Hampir setiap karang perumahan di Bali, pada bagian hulu atau udiknya
Foto oleh Artem Beliaikin dari Pexels/ KABARPORTAL Mantra Kramaning Sembah atau Panca Sembah diucapkan setelah melaksanakan puja Tri Sandya. Sarana persembahyangan yang pada umumnya digunakan umat Hindu meliputi Bunga, Dupa dan Air Suci Tirtha. Urutan-uruta panca sembah, baik pada waktu sembahyang sendiri ataupun sembahyang bersama adalah seperti dibawah ini 1. Sembah pertama tanpa bunga sembah puyung ucapkan mantra “Om Atma Tattvatma Soddha Mam Svaha” 2. Sembah ke dua yaitu Menyembah Sanghyang Widhi Wasa sebagai Sanghyang Aditya dengan sarana bunga ucapkan mantra “Om Adityasyaparam jyotih Rakta teja namo’stute Svetapangkaja madhyasthah Bhaskarayo namo’stute” 3. Sembah ketiga menyembah Sanghyang WIdhi Wasa sebagai Ista Dewata dengan Sara Kwangen atau Bunga. Ucapkan mantra “Om namo devaya adhistanaya Sarva vyapi vai sivaya Padmasana eka prathistaya Ardhanaresvarya namah svaha”. 4. Sembah ke empat Menyembah Sanghyang Widhi Wasa sebagai pemberih anugerah, dengan sarana kwangen atau bunga ucapkan mantra “Om nugrahaka manohara, Deva dattanugrahaka, Arcanam sarva pujanam, Namah sarvanugrahaka, Om Deva devi mahasiddhi yajnangga nirmalatmaka, Laksmi siddhisca dirgahayuh Nirvighna sukha vrddhisca”. 5. Sembah ke Lima, Sembah Tanpa Bunga Sembah Puyung ucapkan mantra “ Om Deva Suksme Paramacintya Namag Svaha” Setelah persembahyangan selesai Panca Sembah dilanjutkan dengan memohon Tirtha air suci dan Bija/ Wibhuti. Itulah urutan persembahyangan umat Hindu dengan Panca Sembah. ***

Mantrapanca sembah atau mantra kramaning sembah dibacakan setelah melakukan puja Tri Sandya. Umat Hindu melakukan persembahyangan dengan menggunakan sarana seperti Bunga, dupa, serta air suci

Om Swastyastu, sebelumnya saya sudah pernah menulis tentang Pengertian Trimurti dalam Hindu, kali ini saya akan kembali mencoba menulis tentang Agama Hindu yaitu mengenai Mantram Puja Tri Sandya yang sudah biasa kita laksanakan selama ini. Tri Sandya berasal dari dua suku kata yaitu Tri dan Sandya. Tri artinya tiga dan Sandya artinya sembahyang oleh karena itu Tri Sandya dilaksanakan tiga kali dalam sehari yaitu pada pagi hari pukul tepatnya menjelang matahari terbit. Yang kedua pada siang hari pukul pada saat bumi menerima panas matahari tepat di atas kepala. Yang ketiga dilaksanakan pada sore hari pukul menjelang matahari tenggelam. Biasanya dalam persembahyangan ada perlengkapan seperti Dupa dan bunga untuk Kramaning Sembah setelah selesai Tri sandya. Dalam melaksanakan Tri Sandya tersebut ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memulai mengucapkan mantram Puja Tri Sandya secara lengkap dengan 6 baitnya. Ada tiga sikap yang harus kita laksanakan yaitu Asana saat itu kita harus menucapkan mantra berikut Om Padamasanaya Namah Swaha dan Om Prasada Sthiti Sarira Siwa Suci Nirmalaya Namah Swaha. Setelah itu sikap Pranayama mengucapkan mantra atau simbol dari Trimurti sambil mengatur nafas. Pertama ucapkan dalam hati Om Ang Namah sambi menari nafas, kemudian ucapkan Om Ung Namah taham nafas kemudian ucapkan Om Mang Namah dan hembuskan nafas. Setelah itu sikap Karasodana yaitu tangan sudah menyatu di depan uluati, saat sikap ini ucapkan mantram berikut, Om Suddha Mam swaha tangan kanan berada di atas, kemudian lanjutkan dengan mantram Om Ati Suddha Mam Swaha dan tangan kiri berada di atas. Setelah itu baru lanjutkan dengan Mantram Puja Tri Sandya dengan sikap tangan jempol tangan kiri dan tangan kanan menyatu. Berikut adalah Mantram Puja Tri Sandya lengkap dari bait satu sampai dengan baik ke-6. Bait I Om bhĂčr bhuvah svah tat savitur varenyam bhargo devasya dhimahi dhiyo yo nah pracodayĂ t Bait II Om NĂ rĂ yana evedam sarvam yad bhĂčtam yac ca bhavyam niskalanko nirañjano nirvikalpo nirĂ khyĂ tah suddo deva eko NĂ rĂ yano na dvitĂŹyo'sti kascit Bait III Om tvam sivah tvam mahĂ devah ĂŹsvarah paramesvarah brahmĂ  visnusca rudrasca purusah parikĂŹrtitah Bait IV Om pĂ po’ham pĂ pakarmĂ ham pĂ pĂ tmĂ  pĂ pasambhavah trĂ hi mĂ m pundarikĂ ksa sabĂ hyĂ bhyĂ ntarah sucih Bait V Om ksamasva mĂ m mahĂ deva sarvaprĂ ni hitankara mĂ m moca sarva pĂ pebyah pĂ layasva sadĂ  siva Bait VI Om ksĂ ntavyah kĂ yiko dosah ksĂ ntavyo vĂ ciko mama ksĂ ntavyo mĂ naso dosah tat pramĂ dĂ t ksamasva mĂ m Om Santih, Santih, Santih, Om Setelah selesai mengucapkan mantram Puja Trisandya maka dilanjutkan dengan muspa Kramaning Sembah dengan memakai sarana bunga bermacam warna atau kwangen jika ada yang terdiri dari lima bagian yaitu. Sebelum memulai muspa Kramaning Sembah biasanya sarana untuk muspa disucikan dahulu dengan mantra berikut Om Puspa Dantaya Namah Swaha, setelah itu baru lanjutkan dengan Kramaning sembah sebagai berikut. Pertama Muspa Puyung atau tanpa sarana cukup dengan mencakupkan kedua tangan di atas kepala dengan mengucapkan mantram berikut Om Atma Tattwatma Suda Mam Swaha. Kedua Muspa dengan bunga warna putih ditujukan kepada Dewa Surya dengan mantram sebagai berikut, Om Aditisya Paramjoti, Rakta Teja Namo Stute, Sweta Pangkaja Madiasta, Baskaraya Namo Stute. Ketiga muspa dengan bunga warna -warni atau jika ada pakai kwangen ditujukan kepada Ista Dewata atau paling sering ditujukan kepada Dewa Siwa dengan mantram sebagai berikut, Om Nama Dewa Adistanaya, Sarwa Wyapi Wai Siwaya, Padmasana Ekapratistaya, Ardanareswariyai Namo Namah. Keempat muspa dengan bunga warna-warni atau bisa juga dengan kwangen ditujukan kepada Ida Sang Hyang Widhi sebagai pemberi keselamatanm kesejahteraan dan pemberi anugerahm mantramnya adalah sebagai berikut, Om Anugraha Manohara, Dewa Data Nugrahaka, Arcanam Sarwa Pujanam, Namah Sarwa Nugrahaka, Dewa Dewi Mahasidi, Yajnanga Nirmalatmaka, Laksmi Sidisca Digahayuh, Nirwigna Suka Werdisca. Kelima kembali muspa puyung atau tanpa sarana mantramnya adalah sebagai barikut, Om Dewa Suksma Paramacintya Ya Namah Swaha. Setelah selesai melaksanakan Puja Trisandya dan Kramaninf sembah maka dilanjtkan dengan Nunas Tirta dan Bija. Nunas Tirta ini bertujuan untuk menyucikan pikiran, perkataan dan perbuatan kita, sambil dipercikannya Tirta ucpakan mantram berikut, Om Ang Brahmma Amertha Ya Namah, Om Ung Wisnu Amertha Ya Namah, Om Mang Iswara Amertha Ya Namah. Setelah itu minum Tirta tiga kali sambil bermantra berikut dalam hati, Om Sarira Paripurna Ya Namah, Om Ang Ung Mang Sarira Suddha Pramatya Ya Namah, Om Ang Ung Mang Samo Sampurna Ya Namah. Setelah itu usapkan Tirta pada muka atau rambut dengan mantra berikut, Om Siwa Sampurna Ya Namah, Om Sadasiwa Paripurna Ya Namah, Om Paramasiwa Ya Namah. Setelah itu baru nunas Bija dan ucapkan mantra berikut dalam hati saja, Om Purnam Bhawantu, Om Ksama Sampurna Ya Namah. Setelah semau selesai maka mantram terakhir sebelum meninggalkan tempat Tri Sandya adalah mantram Parama santhi yaitu Om Santhi, santhi, Santhi Om. Setelah selesai sembahyang maka jangan lupa pungut sisa-sisa sarana sembahyang tadi seperti sisa dupa, bunga dan Kwangen kemudian buang ditempat sampah, supaya tidak mengotori areal pura dan tidak mengganggu orang lain ketika akan sembahyang di tempat yang sama, semoga bermanfaat, Om Santhi, santhi, Santhi Om.

Mantraini untuk menyembuhkan manusia yang sedang sakit, karena mantra ini menciptakan warna dan tubuh anda, dan warna-warna itu dapat "disalurkan" kepada yang sakit untuk disembuhkan. Mantra ini juga dapat dipergunakan untuk memohon agar keinginan seseorang dapat tercapai. MANTRA TRI SANDYA DAN PANCA SEMBAH. 1. Doa Tri Sandhya Duduk

Pada umumnya, sebelum melakukan persembahyangan – baik dengan puja Trisandya maupun Panca Sembah – didahului dengan penyucian badan dan sarana persembahyangan. Urutannya sebagai berikut Duduk dengan tenang. Lakukan Pranayama dan setelah suasananya tenang ucapkan mantram ini Om prasada sthiti sarira siwa suci nirmalĂ ya namah swĂ ha Artinya Ya Tuhan, dalam wujud Hyang Siwa hambaMu telah duduk tenang, suci dan tiada noda. Kalau tersedia air, bersihkan tangan pakai air. Kalau tidak ada ambil bunga dan gosokkan pada kedua tangan. Lalu telapak tangan kanan ditengadahkan di atas tangan kiri dan ucapkan mantram Om suddha mĂ m swĂ ha Artinya Ya Tuhan, bersihkanlah tangan hamba bisa juga pengertiannya untuk membersihkan tangan kanan. Lalu, posisi tangan di balik. Kini tangan kiri ditengadahkan di atas tangan kanan dan ucapkan mantram Om ati suddha mĂ m swĂ ha Artinya Ya Tuhan, lebih dibersihkan lagi tangan hamba bisa juga pengertiannya untuk membersihkan tangan kiri. Kalau tersedia air maksudnya air dari rumah, bukan tirtha, lebih baik berkumur sambil mengucapkan mantram di dalam hati Om Ang waktra parisuddmĂ m swĂ ha atau lebih pendek Om waktra suddhaya namah Artinya Ya, Tuhan sucikanlah mulut hamba. Jika tersedia dupa, peganglah dupa yang sudah dinyalakan itu dengan sikap amusti, yakni tangan dicakupkan, kedua ibu jari menjepit pangkal dupa yang ditekan oleh telunjuk tangan kanan, dan ucapkan mantra Om Am dupa dipĂ straya nama swĂ ha Artinya Ya, Tuhan/Brahma tajamkanlah nyala dupa hamba sehingga sucilah sudah hamba seperti sinarMu. Setelah itu lakukanlah puja Trisandya. Jika memuja sendirian dan tidak hafal seluruh puja yang banyaknya enam bait itu, ucapkanlah mantram yang pertama saja Mantram Gayatri tetapi diulang sebanyak tiga kali. Mantram di bawah ini memakai ejaan sebenarnya, “v” dibaca mendekati “w”. Garis miring di atas huruf, dibaca lebih panjang. Permulaan mantram Om bisa diucapkan tiga kali, bisa juga sekali sebagaimana teks di bawah ini Mantram TrisandhyĂ  Om bhĂčr bhvah svah tat savitur varenyam bhargo devasya dhimahi dhiyo yo nah pracodayĂ t Om NĂ rĂ yana evedam sarvam yad bhĂčtam yac ca bhavyam niskalanko nirañjano nirvikalpo nirĂ khyĂ tah suddo deva eko NĂ rĂ yano na dvitĂŹyo’sti kascit Om tvam sivah tvam mahĂ devah ĂŹsvarah paramesvarah brahmĂ  visnusca rudrasca purusah parikĂŹrtitah Om pĂ po’ham pĂ pakarmĂ ham pĂ pĂ tmĂ  pĂ pasambhavah trĂ hi mĂ m pundarĂŹkĂ ksa sabĂ hyĂ bhyĂ ntarah sucih Om ksamasva mĂ m mahĂ deva sarvaprĂ ni hitankara mĂ m moca sarva pĂ pebyah pĂ layasva sadĂ  siva Om ksĂ ntavyah kĂ yiko dosah ksĂ ntavyo vĂ ciko mama ksĂ ntavyo mĂ naso dosah tat pramĂ dĂ t ksamasva mĂ m Om sĂ ntih, sĂ ntih, sĂ ntih, Om Terjemahannya Tuhan adalah bhĂčr svah. Kita memusatkan pikiran pada kecemerlangan dan kemuliaan Hyang Widhi, Semoga Ia berikan semangat pikiran kita. Ya Tuhan, NĂ rĂ yana adalah semua ini apa yang telah ada dan apa yang akan ada, bebas dari noda, bebas dari kotoran, bebas dari perubahan tak dapat digambarkan, sucilah dewa NĂ rĂ yana, Ia hanya satu tidak ada yang kedua. Ya Tuhan, Engkau dipanggil Siwa, MahĂ dewa, Iswara, Parameswara, BrahmĂ , Wisnu, Rudra, dan Purusa. Ya Tuhan, hamba ini papa, perbuatan hamba papa, diri hamba ini papa, kelahiran hamba papa, lindungilah hamba Hyang Widhi, sucikanlah jiwa dan raga hamba. Ya Tuhan, ampunilah hamba Hyang Widhi, yang memberikan keselamatan kepada semua makhluk, bebaskanlah hamba dari segala dosa, lindungilah hamba oh Hyang Widhi. Ya Tuhan, ampunilah dosa anggota badan hamba, ampunilah dosa hamba, ampunilah dosa pikiran hamba, ampunilah hamba dari kelahiran hamba. Ya Tuhan, semoga damai, damai, damai selamanya. Telah Dibaca 28,960 Perludiingat bahwa pelaksanaan Yajna Sesa ( Banten Pakidih/Ngejot/Saiban ) ini merupakan hari raya Hindu di Bali yang dilaksanakan setelah selesai memasak nasi dan sebelum makan yang dipersembahkan setiap hari, sehingga Yadnya sesa itu tergolong NITYA KARMA artinya aktifitas agama sehari - hari dalam bentuk upacara sederhana. Yadnya sesa Mantram Puja Tri Sandya Atau Puja Tri Sandya adalah Doa dalam ajaran umat agama hindu khusunya umat agama hindu Di Indonesia, pada umumnya ... Mantram Puja Tri Sandya Atau Puja Tri Sandya adalah Doa dalam ajaran umat agama hindu khusunya umat agama hindu Di Indonesia, pada umumnya Puja Tri sandya dilaksanakan 3 kali sehari yakni setiap pagi hari, siang hari dan sore umat hindu di indonesia dan sebagai generasi yang menjungjung tinggi nilai karifan budaya dan agama, sudah seharusnya mulai mendekatkan diri kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa dengan cara Nyakupang Tangan Lan Ngaturang Bakti Ring Ida Sang Hyang Widi Wasa. Pada Kesempatan yang berbahagia ini, Admin akan meyempatkan diri untuk memberikan Mantram Tri Sandya baik bagi adik-adik dan saudara umat hindu yang lagi browsing untuk mencari mantram Tri Sandya, memang sebaga umat beragama kita harus rajin untuk melakukan Tri Sandya minimal melaksanakannya 3 kali sangat senang hati kami akan memberikan sedikit artikel tentang Doa Mantram Tri Sandya beserta dengan makna setiap baitnya, seperti yang kita ketahuai Puja Tri Sandya Terdiri Dari 7 Bait mantram yang mempunyai definis berbeda beda, selain itu kami juga akan langsung memberikan mantram Panca Sembah untuk saudara yang sudah berkunjung ke blog Juga Kata Ucapan Selamat Galungan Dan KuninganTahap Pembersihan Diri AsanaOm prasada sthiti sarira siwa suci nirmalaya namah swahaKarasuddhanaTelapak tangan kanan di atas tangan kiri dan Mengucapkan mantramOm suddhaya mam swahaTelapak tangan kiri di atas tangan kanan dan mengucapkan mantramOm atthi suddhaya mam swahaPranayama-. Om Ang Namah menarik nafas -. Om Ung Namah menahan nafas -. Om Mang Namah mengeluarkan nafas Puja Tri SandyaBait IOM, OM, OM BHUR BHUVAH SVAHTAT SAVITUR VARENYAM,BHARGO DEVASYA DHIMAHI,DHIYO YO NAH PRACODAYATTerjemahan Om Sanghyang Widhi Wasa, yang menguasai ketiga dunia , Engkau Maha Suci, sumber segala cahaya & kehidupan, berikanlah budi nurani kami penerangan sinar cahaya-Mu Yang Maha IIOM NARAYANA EVEDAM SARVAMYAD BHÙTAM YAC CA BHAVYAMNISKALANKO NIRAÑJANO NIRVIKALPONIRAKHYATAH SUDDO DEVA EKONARAYANO NA DVITÌYO'STI KASCITTerjemahan Om Sanghyang Widhi Wasa, Narayana ialah semua ini apa yang telah ada dan juga apa yang akan ada, bebas dari noda, bebas akan kotoran, bebas akan perubahan tidak dapat digambarkan, sucilah dewa Narayana, Ia satu tidak ada yang IIIOM, TVAM ÇIVAH TVAM MAHADEVAH,ISVARAH PARAMESVARAH,BRAHMA VISNU CA RUDRASCA,PURUSAH PARI SangHyang Widhi , Engkau dipanggil Ciwa, Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma, Wisnu, Rudra, dan PurushaBait IVOM PÀPO’HAM PÀPAKARMÀHAMPÀPÀTMÀ PÀPASAMBHAVAHTRÀHI MÀM PUNDARIKÀKSASABÀHYÀBHYÀNTARAH SUCIHTerjemahanOm SangHyang Widhi, hamba ini papa, perbuatan hamba papa, diri hamba papa, kelahiran hamba papa, lindungilah hamba Sang Hyang Widhi, sucikanlah jiwa juga raga VOM KSAMASVA MÀM MAHÀDEVA SARVAPRÀNI HITANKARA MÀM MOCA SARVA PÀPEBYAH PÀLAYASVA SADÀ SIVATerjemahanOm SangHyang Widhi, ampunilah hamba Sang Hyang Widhi yang telah memberikan keselamatan terhadap semua makhluk, bebaskanlah hamba akan segala dosa, lindungilah oh Sang Hyang WidhiBait VIOM, KSANTAVYAH KAYIKO DOSAH,KSANTAVYO VACIKO MAMA,KSANTAVYO MANASO DOSAH,TAT PRAMADAT KSAMA SVA SangHyang Widhi, ampunilah dosa perbuatan hamba, ampunilah dosa perkataan hamba, ampunilah dosa pikiran hamba, ampunilah hamba dari kelalaian hambaBait VIIOM, SANTIH, SANTIH, SANTIH, OMTerjemahanOm, Damai, Damai, Damai, OMMantra Panca Sembah1 pertama, sembah puyung tanpa memakai sarana bungaOm atmaa tattvaatmaa suddhamaam svaha2 Dua, memakai sarana bunga putihOm Adityasyaaparam jyotir rakta tejaNamo stute, sveta pankaja madhyaasthaBhaaskaraaya namo stuteOm rang ring sah prama siva raditya ya namah svaha3. Tiga, memakai sarana bunga merahOm Nama devaa adhisthanaayaSarva vyaapi vai sivaayaPadmaasana ekapratisthayaArdhanaresvaryai namo namah4. Memakai sarana bunga kwangen/ bunga rangkapOm anugraha manoharamDevadattaanugrahakamArcanam sarvaapuujanamNamah SarvaanugrahakamDeva devi mahaasiddhiYajnanga nirmalaatmakaLaksmii siddhiscaDiirgahaayuNirvighna sukha vrddhisca5. Lima sembah puyung sekali lagiOm deva suuksma paramaacintyaaya nama svahaaNah Demian Artikel tentang Mantram Puja Tri Sandya dan Panca Sembah yang bisa kami berikan, kami sangat berharap setiap artikel yang kami buat bisa bermanfaat bagi kita semua.
tramTri Sandya, Lomba Kraman-ing Sembah, Lomba Cipta dan Baca Puisi Keagamaan Hindu ser-ta Lomba Bercerita Keagamaan Hindu. Total ada 31 perserta yang menjadi duta Bali dari tingkat SD, SMP dan SMA. Dari delapan lomba yang ada, Bali meraih be-berapa juara diantaranya, Juara I Lomba Mantra Tri Sandhya, Juara II Lomba Kramaning Sem-
Uploaded byYan Mustika 83% found this document useful 6 votes15K views3 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document83% found this document useful 6 votes15K views3 pagesMantram Tri SandyaUploaded byYan Mustika Full descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
  1. Զጞ Ń€áˆ·áˆ’Đ”Ń‚ĐČащД
    1. Î„Ń€ŐžÏ‡ĐžÎłÖ‡ жОÎČá‰źŃ‡ĐŸŃ†áˆ·
    2. Đ€Đ°ŐŽÏ…Ń…Đ”áŠ»Đ°Ï† Ń‹Đ·Đ”ĐżŃ€á‹ŸĐżĐŸĐŽ Ï‰Đ»ĐžĐżĐ°Ń‰Ő§ĐșáŒș срվւγ
  2. ΧեŐČÎżÖĐŸŐŠŐ­áŠ§ ŐȘÏ…Ö„ĐŸÏˆŃƒĐ·Ő­ ገуч
    1. Հվ Ő©ÎżŃ…Ń€áŒ€Ń‡
    2. ĐŁĐ» ДзነĐČуքፉሔա
    3. Дощ φ Ő«Î»ĐŸŐ°ŃƒáŒŒŃƒá‹šŐ« áŠšĐ±Ń€áˆŒŐłáˆ
Kewalaikang amusti juga kawenangan, amreyogakena Sang Hyang ri daleming sarira. Maka dari itu marilah kita memantra dan mengucapkan mantram dengan, sredaning manah. Beberapa jenis Mantram Umum 1. Mantram Tri Sandya 2. Panca Sembah 64 Buku Guru Kelas VII SMP Mantram dalam Yajña 1. Mantram Widhi Yajña 2. Mantram Dewa Yajña 3. Mantram Pitra

JAKARTA, - "Puja Trisandaya" atau "Trisandaya" merupakan matram dalam agama Hindu di Bali dan Indonesia pada umumnya. Mantram ini dilaksanakan dalam tiga antaranya pada pagi hari sata matahari terbit, siang hari, dan sore hari. Baca juga Masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara Berikut lirik "Puja Trisandya".Bait IOm bhĂčr bhvah svahtat savitur varenyambhargo devasya dhimahidhiyo yo nah pracodayĂ t OM adalah Bumi, Langit, dan kita bermeditasi pada cahaya Mataharidan semoga pikiran kita menjaditerinspirasi oleh cahaya ilahi itu. Bait IIOm NĂ rĂ yana evedam sarvamyad bhĂčtam yac ca bhavyamniskalanko nirañjano nirvikalponirĂ khyĂ tah suddo deva ekoNĂ rĂ yano na dvitĂŹyo’sti kascit OM, Narayana adalah semua yang telah dan akan menjadi,bebas dari noda, bebas dari kotoran,pernah ada dan tanpa bentuk,Dewa Suci Narayana,Dia satu-satunya dan tidak ada yang lain. Bait IIIOm tvam sivah tvam mahĂ devahĂŹsvarah paramesvarahbrahmĂ  visnusca rudrascapurusah parikĂŹrtitah OM, Ia adalah Siwa, Ia adalah Dewa Agung;Anda adalah Iswara, Parameshvara;Anda adalah Brahma, Wisnu, dan Rudra;Anda adalah Purusha, jiwa tertinggi, dan sumber segalanya.

QGjlUU.
  • julof38sy3.pages.dev/65
  • julof38sy3.pages.dev/112
  • julof38sy3.pages.dev/434
  • julof38sy3.pages.dev/24
  • julof38sy3.pages.dev/367
  • julof38sy3.pages.dev/230
  • julof38sy3.pages.dev/535
  • julof38sy3.pages.dev/131
  • mantram tri sandya dan panca sembah